Rumah Warga Dirusak Gajah Liar, BKSDA Di Minta Serius Menanggulangi Permasalahan Konflik Gajah

Bener Meriah, NANGGROE.MEDIA | Satwa dilindungi (gajah liar) kembali memasuki permukiman warga diwilayah Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh pada Senin, (22/04) kemarin.

Informasi yang diperoleh Nanggroe.media, diketahui satu ekor gajah liar memasuki permukiman yang kemudian merusak porak porandakan satu unit rumah warga setempat milik Hamdan.

Menurut keterangan yang diperoleh gajah liar tersebut merusak dan mengambil isi barang-barang yang ada di rumah itu. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 03:00 WIB malam.

Dalam hal ini, pemerintah daerah dan pihak terkait serta unsur yang terlibat agar dapat merespon, menidaklanjuti terkait permasalahan konflik antara satwa yang dilindungi oleh negara dan masyarakat yang sudah berlarut-larut ini.

Pemerintah daerah maupun pihak terkait, diharapkan cepat merespon dan menanggulangi pokok permasalahan gajah liar tersebut dengan serius.

Gajah liar
Foto : Pemilik rumah yang dirusak kawanan gajah liar

Lanjut, menurut pengamatan dan hasil informasi yang diperoleh masyarakat merasa resah dan bahkan mengalami kerugian yang sangat signifikan.

Pada kejadian yang telah berlangsung itu Nanggroe.media mengkonfirmasi pihak BKSDA Resort CRU Bener Meriah.

Kepala Resort CRU Bener Meriah Waddi saat diwawancarai mengatakan terkait gajah liar yang merusak rumah warga di Desa Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, itu sudah ditangani oleh Camat Pintu Rime Gayo. Kemungkinan Camat akan mengusulkan ke BPBD.

“Jadi yang dirusak itu rumah, itu mau di usahakan untuk diusulkan bantuan gitu, itu dari Camat,” ujar Waddi kepada Nanggroe.media Rabu, (24/04/24).

Ia melanjutkan, pihak dari CRU pada hari Rabu ini sudah mulai melakukan penggiringan gajah tersebut yang mana 1 ekor gajah yang telah merusak rumah beserta rombongan kawanan gajah liar lainnya.

“Ini sudah mulai melakukan penggiringan, mudah-mudahan dengan doa masyarakat dan para tokoh-tokoh disini bisa kelar dan gajah nya menjauh,” ungkapnya.

Gajah yang merusak rumah warga tesebut sebanyak satu ekor, dan pihak CRU beserta masyarakat lainnya melakukan penggiringan dengan secara manual selama 6 hari kedepannya.

Pada saat melakukan penggiringan yang terlibat diantaranya pihak CRU, TNI dari Koramil PRG-Polri dari Polsek PRG dan masyarakat.

CRU Resort Bener Meriah selama ini telah berupaya dari waktu-waktu yang lalu guna menanggulangi gajah liar yang telah masuk ke permukiman warga, dan untuk kawanan gajah liar yang saat ini pihak CRU berupa agar gajah liar tidak memasuki permukiman lagi.

Waddi menyampaikan untuk pihak CRU kemarin sedang mengalami pailit, yang mana pihaknya tidak bisa bergerak dalam melakukan tugas penggiringan dan lainnya.

Ia berharap kedepannya terutama di pihak Pemerintah Daerah, Muspika dan semua unsur yang terlibat dalam pemerintahan saling bahu membahu untuk mengatasi gajah liar.

Kalau BKSDA sendiri dirasa tidak mampu, yang mana problemnya personil yang sedikit dan luas area juga tak sedikit. Harapan kami saling bekerjasama yang kuat dalam mengatasi permasalahan konflik gajah liar dan masyarakat.

Selanjutnya Kepala Desa (Reje Kampung) Negeri Antara, Riskanadi saat dikonfirmasi mengatakan pada malam Minggu dan malam Senin rumah warga tersebut di datangi gajah liar, kemudian merusak rumah atas nama Hamdan.

Gajah merusak bagian rumah tersebut hingga mengambil barang seperti beras dan lainnya.

Ia menyebutkan dalam kejadian itu warga kami mengalami kerugian sekitar Rp. 6.000.000-7.000.000, dan pihak BKSDA sudah di konfirmasi, namun sampai saat ini belum ada bantuan yang turun.

“Kami mohon kiranya kepada pihak BKSDA serius menangani permasalahan gajah liar ini yang selalu meresahkan warga,” tutup Riskanadi

Komentar