NANGGROE.MEDIA | Dari berbagai lembaga survei dengan presentase suara hampir 100 persen, menunjukkan bahwa pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul di versi Quick Count.
Dalam sejarah demokrasi pemilu beberapa tahun yang lalu membuktikan bahwa hasil yang Quick Count tidak pernah salah atau tidak berbeda jauh dari hasil yang di keluarkan oleh KPU.
Pada pemilu tahun 2004 Survei LP3ES pilpres putaran kedua SBY-Jusuf Kalla menang dengan presentase 62,2 persen dan Megawati-Hasyim dengan 38,8 persen suara. Sedangkan hitungan dari KPU SBY-Jusuf Kalla memenangkan pemilu dengan presentase 60,62 persen.
Pemilu pada tahun 2009 Survei LSI (Lingkaran Survei Indonesia) Sby-Boediono 60,85 persen, Megawati-Prabowo 26,56 persen sedangkan JK- Wiranto 12,41 persen.
Pemilu Tahun 2014 Litbang Kompas menyebut Jokowi meraih 52,88 persen suara dan Prabowo 47,22 persen. Sedangkan hasil perhitungan dari KPU juga tidak jauh berbeda. Jokowi mendapat 53,15% dan Prabowo 46,85 persen.
Pemilu Tahun 2019, Seluruh lembaga survei menyebut Jokowi sebagai pemenang pemilu di kisaran 54-55 persen. Lalu, Prabowo 45-46 persen suara.
Hasil resmi KPU juga tak jauh dari quick count. Prabowo memperoleh 55,5 persen suara dan Prabowo 44,5 persen. Lalu, PDIP dengan 19,33 persen.
Komentar