Nanggroe.net, Aceh Tenggara | Sebanyak 650 aparat dari 325 desa di Aceh Tenggara melakukan studi banding pengembangan wisata ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (23/3).
Sesuai kesepakatan hasil musyawarah setiap peserta menganggarkan biaya sebesar Rp. 15 juta, untuk per desa peserta yang mengikuti kegiatan tersebut adalah kepala desa / geuchik dan satu orang Badan Pengawasan Kampung atau Tuha Peut.
Sehingga total biaya yang dianggarkan senilai Rp. 9,75 miliar.
“Kami berharap hasil yang dicapai dalam kunjungan belajar wisata ini, nantinya dapat mengembangkan seluruh potensi wisata yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara,” kata Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Kabupaten Aceh Tenggara Nawi Sekedang dilansir Acehsatu.com
Baca Juga :
Ratusan Aparat Desa Bimtek Tertahan Di Kualanamu
Nawi Sekedang menambahkan, selama ini seluruh desa di Kabupaten Aceh Tenggara terdapat banyak potensi wisata alam yang belum digarap secara maksimal, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.
Di antaranya seperti wisata alam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), potensi wisata di sepanjang Sungai Alas, lahan pertanian, sawah, perkebunan serta potensi sumber daya alam lainnya.
Baca Juga :
Polda Aceh Akan Periksa Rem dan Komponen Kendaraan Untuk Meminimalisir Kecelakaan
Dengan adanya kunjungan belajar wisata tersebut, kata dia, pihaknya berharap seluruh aparat desa di Aceh Tenggara nantinya sekembali dari Lombok NTB, agar dapat mengaplikasikannya di desa masing-masing.
“Sehingga diharapkan pengembangan wisata di desa, nantinya dapat diterapkan guna meningkatkan potensi wisata di setiap desa, sebagai upaya untuk menambah pendapatan asli desa (PAD), serta sumber baru pengembangan ekonomi masyarakat”, pungkas Nawi.
Komentar