Nanggroe.net, Sumatera Utara |kewaspadaan Menghadapi Wabah Virus Covid-19, Pemerintah Provinsi Sumatra Utara Tingkatkan status siaga penyebaran virus corona Covid-19. Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melakukan beberapa langkah cepat, mulai dari pembentukan Satuan Tugas (Satgas) hingga menambah fasilitas rumah sakit rujukan.
Kebijakan ini merupakan Hasil rapat bersama, yang di laksanakan dan dihadiri oleh Gubernur Sumut, Kapoldasu, Ketua DPRD Sumatera Utara, Kapoltabes Medan, utusan Pangdam, Dandim, sejumlah Dirut Rumah Sakit Kota Medan, Forkompinda terkait makin merebaknya virus corona, Pada Senin, (23/03/20)10.00 wib sd 11.30 wib. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pendopo Dinas Gubernur Sumatra Utara.
Baca Juga : https://www.nanggroe.media/tolak-virus-corona-ratusan-santri-dan-warga-uteun-bayi-gelar-zikir-obor/
Anggota DPRD Kota Medan Fraksi PKS, Rudiawan Sitorus melalui rilis yang di terima nanggroe.net mengatakan bahwa dalam kegiatan rapat tersebut ada beberapa hal yang di sepakati oleh stack holder Pemerintah Provisi Sumatra Utara yaitu ;
- Sumut termasuk kategori Darurat Siaga sd 29 Mei 2020
- Jumlah ODP 496 orang
- Positif Corona 2 orang (1 sdh meninggal)
- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 48 orang
- Seluruh kegiatan melibatkan banyak org ditiadakan (kecuali pasar)
- Sekolah-sekolah diliburkan selama 2 pekan termasuk perkantoran baik swasta maupun pemerintah
- Di siagakan beberapa rumah sakit untuk penanganan warga yang PDP seperti rumah sakit Marta Friska, Sari Mutiara, Rs Haji, SPN Sampali, Asrama Haji, Wisma Atlit Jl Pancing, Rs. Haji Adam Malik.
- Bagian Pangan & Bulog menjamin ketersediaan Bahan Pangan cukup sampai dengan Juni 2020 terutama beras.
- Stock sembako ditahan supaya tidak diperjualbelikan ke luar Sumut untuk memastikan ketersediaan sembako tersebut.
- Akan dilakukan sosialisasi oleh pemerintah agar warga berdiam di rumah 2 pekan ke depan (terhitung mulai hari ini Selasa, 24-3-2020)
- Akan dilakukan tindakan oleh polisi bagi warga yg berkumpul di kantor-kantor, di jalan-jalan, di gang, mulai dari teguran sampai dengan pada penyemprotan (bila perlu gas air mata untuk membubarkan)
- Menutup akses ke luar masuk orang ke Sumut
- Tersedianya alat dan petugas medis di rumah sakit yang ditunjukkan menangani virus corona
Di lain kesempatan Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi kepada Wartawan Mengatakan, hingga saat ini di wilayahnya berdasarkan keterangan tim medis belum ada positif COVID-19. Ada tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan sedang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
“Hasil laboratorium diketahui apakah mereka positif atau negatif segera,” kata Edy dalam rapat penanggulangan wabah COVID-19 di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Senin (16/3/2020).
Diungkapkan Edy, karena telah ada tiga orang pasien berstatus PDP, maka Sumut memberlakukan status Siaga COVID-19. Status ditetapkan tidak sembarangan, ada beberapa kondisi yang menjadi pertimbangan.
“Nah, kita pelajari terlebih dahulu apakah sudah menggangu kesehatan, pendidikan, keamanan, ekonomi, dan hukum yang ada di Sumut,” ungkapnya.
Pemprov Sumut juga berupaya menyediakan anggaran darurat dari BPBD Sumut yang berkisar Rp 18 miliar. Bila masih kurang, akan diupayakan dari PAPBD Sumut. Selain itu juga ditambah rumah sakit rujukan dan meningkatkan ketersediaan ruang isolasi.
“Kita akan mengumpulkan para direksi rumah sakit swasta yang ada di daerah ini agar ikut andil membantu mengatasi masalah ini,” sebut orang nomor satu di Sumut tersebut.
Saat ini di Sumut hanya lima rumah sakit yang layak menjadi rujukan, RSUP H Adam Malik yang ditopang RS. Haji, RS. USU, RS. Bhayangkara, dan RSUD Deli Serdang. Ruang isolasi dengan suhu negatif terbatas.
Mantan Pangkostrad itu menyebut, untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 juga menginstruksikan agar menunda pelaksanaan beberapa kegiatan di keramaian, seperti Sumut Fair dan kegiatan keramaian lainnya, karena kondisinya bisa membahayakan.
“Saya belum berlakukan sekolah untuk libur, karena hal itu perlu kita kaji. Kalau beberapa sekolah diliburkan, masing-masing daerah punya cara penangananya,” ucapnya.
Ketua BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis menambahkan, Satgas COVID-19 akan memiliki empat jenis posko. Untuk posko utama akan berada di Kantor BPBD Sumut, karena akan menjalankan tugas manajemen.
“Karena ini termasuk wabah penyakit non bencana alam,” ujarnya.
Kemudian akan ada posko pendukung. Setiap rumah sakit yang ditunjuk ada juga posko lapangan yang akan dibangun di setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut, yang nantinya langsung memberikan laporan kepada tim gugus tugas provinsi dan posko media center di Dinas Kesehatan Sumut.
“Kita juga akan siapkan beberapa ruang isolasi di pelabuhan dan juga bandar udara,” ungkapnya.
Editor : Haiqal Al-Fikri
Komentar