Nanggroe.net, Jakarta | Perekonomian Inggris menyusut ke angka 5,8 % pada bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya dan mencatatkan rekor baru kemunduran ekonominya. Menurut data terbaru yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional Inggris pada Rabu (13/5).
Dalam tiga bulan pertama awal tahun ini, produk Domestik Bruto mengalami penurunan 2,0 % dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu tiga bulan terkakhir pada tahun 2019, laporan dari Kantor Statistik Nasional.
Dilansir dari data aktual Johns Hopkins University, Inggris saat ini mencatatkan lebih dari 227 ribu kasus infeksi Corona. Dengan angka kematian 33.769, angka ini menempati inggris peringkat kedua dunia kematian Covid-19 tertinggi setelah Amerika Serikat (82.387).
Baca juga: Tentara Israel Tewas Terkena Lemparan Batu Warga Palestina
Pada masa awal pandemi corona, pemerintah Inggris menolak tindakan Lockdown untuk meredam penyebaran virus pandemi tersebut. Namun sejak angka infeksi dan angka kematian semakin melonjak, pemerintah Inggris mengambil langkah-langkah ketat untuk menghentikan wabah dengan penerapan Lockdown, pembatasan mobilitas massa dan larangan berkumpul.
Perdana Manteri (PM) Inggris Boris Johnson dan beberap manteri pejabat tinggi pemerintah sempat menjalani perawatan intensif maupun isolasi di rumah karena tertular virun pandemi tersebut.
Komentar