Nanggroe.net, | Korea Selatan berduka ketika Topan Haishen tiba di pantai semenanjung selatan pada hari Senin, setelah badai kuat menghantam pulau-pulau selatan Jepang tetapi tampaknya lewat tanpa kerusakan atau korban yang besar.
Badai, membawa angin topan berkelanjutan hingga 126 km (78 mil) per jam, menuju utara dari kota selatan Ulsan, setelah mendarat di pantai terdekat pada Senin pagi, kata badan cuaca Korea Selatan.
Angin kencang telah memutus aliran listrik ke hampir 5.000 rumah tangga di ujung selatan Semenanjung Korea, termasuk pulau resor Jeju, yang telah melaporkan curah hujan lebih dari 473 mm (19 inci) sejak Sabtu.
Baca Juga : Penundaan Pemilihan Legislatif, Polisi Hong Kong Tembak Bola Merica ke Pengunjuk Rasa
Pejabat telah mengevakuasi hampir 1.000 orang, sementara lebih dari 300 penerbangan di 10 bandara, termasuk Bandara Internasional Jeju, telah dibatalkan. Masuk ke taman nasional dan beberapa layanan kereta nasional telah ditangguhkan, kementerian keamanan negara menambahkan.
Dari laporan penyiar publik NHK Di Jepang Nanggroe.net Kutip dari Reuters menyebutkan bahwa, sekitar 440.000 rumah di wilayah barat daya Kyushu mati listrik pada Senin pagi setelah badai melanda, Juga 32 orang terluka, termasuk seorang wanita yang jatuh dari tangga dalam gelap dan empat orang yang menderita luka setelah jendela kaca pusat evakuasi meledak.
Hampir 2 juta orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari wilayah tersebut, yang masih belum pulih dari hujan lebat dan banjir pada Juli yang menewaskan 83 orang.
Topan Haishen datang hanya beberapa hari setelah Topan Maysak menghantam semenanjung Korea, menewaskan sedikitnya dua orang dan ribuan orang tanpa listrik.
Korea Utara, yang menanggung beban terberat Maysak dan Topan Bavi seminggu sebelumnya, juga berada di lintasan Haishen dengan badai diperkirakan akan mendekati kota pelabuhan Chongjin Senin malam.
Artikel ini telah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dari Reuters.
Komentar