LHOKSEUMAWE, NANGGROE.MEDIA – Walikota Lhokseumawe secara resmi membuka acara Kick Off Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2025 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Rabu (5/3/32025).
Acara ini turut menandai dimulainya layanan penukaran uang dengan pecahan yang layak edar, yang dapat diakses oleh masyarakat selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1446 H/2025 M.
Dalam sambutannya Walikota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH mengucapkan mengucapkan apresiasi kepada Bank Indonesia Lhokseumawe atas inisiatif dan penyelenggaraan SERAMBI 2025.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia yang telah menggagas program ini sebagai bagian dari upaya untuk memastikan ketersedian uang rupiah yang layak edar menjelang bulan Ramadhan dan idul Fitri,” Ucap Walikota Lhokseumawe
Walikota Lhokseumawe juga menerangkan bahwa kegiatan ini memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran transaksi ekonomi masyarakat, terutama dalam menghadapi peningkatan kebutuhan uang tunai selama periode ini.
Selain itu, Walikota Lhokseumawe juga tidak lupa mengajak masyarakat untuk semakin bijak dalam mengunakan dan merawat uang rupiah.
Sebagai simbol kedaulatan negara, sudah sepatutnya kita menjaga rupiah dengan baik, mengunakan metode pembayaran non-tunai yang tersedia, serta menghindari praktik penukaran uang ditempat yang tidak resmi.
“Mari kita dukung upaya Bank Indonesia dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat melalui program serambi ini,” Ujar Walikota Lhokseumawe
Walikota Lhokseumawe juga menyampaikan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, serta seluruh pemangku kepentingan di sektor ekonomi dan keuangan sangatlah penting dalam mewujudkan tujuan ini.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Semoga upaya kita semua dapat memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutup Walikota Lhokseumawe
Acara tersebut turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Lhokseumawe, Kepala OPD terkait dan para pemangku kepentingan di sektor perbankan.
Komentar