Nanggroe.media | BENER MERIAH — Wawasan kebangsaan merupakan suatu cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD NRI 1945. Wawasan kebangsaan konsep yang mendasar bagi bangsa Indonesia dan membedakannya dengan bangsa-bangsa lain.
Wawasan kebangsaan memiliki beberapa manfaat, di antaranya, menumbuhkan rasa bela negara dan cinta tanah air, menjiwai semangat bangsa, mewujudkan pemerintahan yang stabil.
Komandan Koramil 03/Timang Gajah Kapten Czi Aep Muhkran Halid memberikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat Desa Simpang Layang, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Aceh pada Sabtu (23/11/2024)
Kapten Czi Aep Mukhran Halid selaku Komandan Rayon Militer di wilayah Kecamatan Timang Gajah dalam rilisnya mengatakan, wawasan kebangsaan ini menjadi kunci penting untuk menghadapi tantangan zaman, sekaligus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tujuan dari wawasan kebangsaan ini, untuk memperkuat rasa nasionalisme masyarakat akan pentingnya memiliki rasa cinta tanah air sebagai generasi penerus bangsa.
Menurutnya, penggunaan gadget yang berlebihan sering sekali mengabaikan orang lain dalam komunikasi langsung, memiliki sejumlah pengaruh negatif, baik terhadap individu maupun hubungan sosial.
Selain itu, pengaruh nya dapat kehilangan kedekatan emosional, mengabaikan lawan bicara karena terlalu fokus pada gadget membuat komunikasi menjadi dangkal, sehingga hubungan emosional menjadi melemah.
Dikesempatan itu, ia juga menekankan kepada masyarakat agar tidak pernah terlibat dalam judi online, yang memiliki potensi merusak mentalitas pemuda dan masyarakat secara keseluruhan.
Judi online (slot) sangat mempengaruhi jiwa, mental, dan psikologi seseorang, yang bisa berujung pada perilaku destruktif serta kecanduan hingga akhirnya hanya merugikan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
Sementara, Kepala Desa Simpang Layang, Sutarjo saat diwawancarai menyampaikan dengan adanya kegiatan wawasan kebangsaan memberikan dampak yang sangat positif.
Sehubungan beberapa saat ini banyak warga kurang peduli tentang kedisiplinan tata tertib kepemerintahan, baik gotong royong, di hari-hari besar keagamaan dan ulang tahun RI.
Ia juga mengatakan dengan hal diadakan pelatihan atau sosialisasi ini agar kita semua sadar, bahwasanya kita membutuhkan orang lain agar timbul rasa kewarganegaraan.
“Kita mempunyai rasa tanggung jawab antar sesama dan juga ada hak dan kewajiban yang harus dikerjakan.” Imbuhnya.
Komentar