Warga Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak Desa Kung Aceh Tengah

Nanggroe.media, TAKENGON | Warga di Desa Kung, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah melakukan aksi protes terhadap kondisi jalan yang rusak apalagi ketika musim hujan air tergenang di jalan.

Dalam aksi protes tersebut warga menanam pohon pisang di tengah jalan Belgia pada Selasa 23 April 2025 malam. Hal itu dilakukan dalam suatu bentuk aksi protes.

Aksi warga ini membuat jalan tersebut pada pagi hari tak bisa dilalui kendaraan roda empat, termasuk mobil dinas dari sejumlah instansi pemerintahan yang berkantor di Desa Kung seperti Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pendidikan, BPBD, serta Dinas Pertanian.

Baca Juga : Harga Emas Meningkat di Bener Meriah, Resepsi Pernikahan Juga Turut Ramai

Para pegawai pun terpaksa memutar arah melalui Simpang Kelaping menuju Blang Bebangka dan jalan Kampus Universitas Gajah Putih untuk bisa sampai ke instansi tempat mereka bekerja.

Di lokasi, terlihat warga menanam pohon pisang lengkap dengan papan bertuliskan sindiran “Selamat Datang Di Jalanmu, Jalan Berlubang”. Tampak terlihat juga, pot bunga juga dipampang di tengah genangan air sebagai penanda jalan rusak. Aksi tersebut lantaran pemkab Aceh Tengah dinilai abai terhadap kerusakan jalan tersebut yang sudah memakan korban.

“Ini sudah lama kami keluhkan, tapi tidak ada respon. Akhirnya warga tanam pisang, karena sudah banyak makan korban,” ujar Dika salah seorang warga setempat.

Sekitar pukul 10:30 WIB, Rabu pagi 24 April 2025, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Tengah bersama BPBD mulai melakukan perbaikan.

Baca Juga : Melakukan Pemerasan, 3 Oknum Diduga Wartawan di Ringkus Polisi di Bener Meriah

Pohon pisang yang sebelumnya ditanam warga sebagai bentuk protes kemudian saat ini telah dicabut.

Sementara itu, Ir. Andalika, ST, Kepala Dinas PUPR Aceh Tengah, menyampaikan bahwa menindaki aksi tersebut, pihaknya langsung melakukan penanganan dengan menerjunkan 1 unit ekskavator untuk melakukan penggalian drainase di sisi kiri jalan.

Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, turut hadir saat meninjau langsung proses perbaikan tersebut. Beberapa pejabat Pemkab Aceh Tengah juga terlihat di lokasi.

“Tadi sudah kita lakukan penangan dan alhamdulillah terkait masalah genangan banjir sudah dapat di atasi dan jalan sudah dapat dilalui,” kata Andalika.

Terkait penanganan dan tindak lanjut jalan tersebut, Andalika menyampaikan kerusakan jalan tersebut memang telah terjadi selama 1 tahun lalu.

Dikatakannya, genangan air tersebut yang menyebabkan kerusakan di jalan tersebut disebabkan oleh tertutupnya parit pembuangan yang mengakibatkan air mengenang di tengah jalan.

Ia juga mengaku dalam beberapa waktu telah melakukan komunikasi dengan Bedel (Kepala Desa sementara) bersama Camat Pegasing tentang penangan pembuatan parit, namun hingga kini belum mendapatkan solusi.

“Kita sudah sampaikan kepada Bedel dan Camat Pegasing mengenai rencana pembuatan parit buangan untuk dikomunikasi kepada masyarakat, tetapi sampai hari ini kita belum disampikan hasilnya kepada kami,” jelasnya.

Selanjutnya terkait masalah jalan yang berlubang, Andalika mengaku akan melakukan perbaikan segera dengan melakukan penimbunan sambil menunggu komunikasi warga dengan camat untuk menentukan titik lokasi pembuatan parit di lokasi.

Komentar