Nanggroe Aceh Darussalam sedang di gemparkan dengan seorang ulama kharismatik Aceh asal Kabupaten Bireun, Tgk. HB yang di kabarkan terkena Covid 19.
Berita yang tersebar sudah sangat buming dan viral juga kontroversial di tengah masyarakat karena belum dapat di pastikan kebenarannya.
Tgk. HB yang merupakan ulama kharismatik Aceh asal Kabupaten Bireuen, sudah di rawat di rumah sakit Jeumpa Hospital Bireuen selama 4 hari, beliau mengalami sakit saluran pencernaan dan sakit lambung.
Pada Saat beliau di rawat di Bireuen sangat banyak tokoh publik yang mengunjugi seperti Pangdam IM,Danrem 011/Lilawangsa, Kasdim 0111/Bireuen, dan Kapolres Bireuen, AKBP Taufik Hidayat SIK MSi.
Tgk. HB kini sudah di rujuk ke RSUDZA pada tanggal (21/07) sekitar Ba’da isya dari rumah Sakit Jeumpa Bireun,kini sudah di RSUDZA dan telah di rawat secara intensif.
Tetapi pada hari Rabu (22/07) , Direktur Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA), Dr.dr Azharuddin SpOT K-Spine FICS, langsung mempublikasikan terkait hasil swab Tgk.HB bahwa beliau positif Covid -19.
Tentunya ini memberikan polemik dan kontroversi yang sangat diperbincangkan, pertama mengenai kenapa sangat cepat diumumkan hasil swab covid 19,karena hasil swab biasa nya membutuhkan waktu 2×24 jam atau 3×24 jam.
Hal janggal juga di temukan saat direktur RSUDZA mempublikasikan hasil Swab, karena untuk pengumuman Covid-19 ke ranah publik adalah ranah dari juru bicara gugus Pemerintah Aceh, bukan pihak rumah sakit, sehingga informasi terkait Corona hanya keluar dari satu pintu, maka ini adalah sinyal misteri yang harus di pecahkan, ada apa dengan RSUDZA ?
Nah apabila benar Abu Terdampak Covid-19,maka orang orang yang membesuk Abu seperti Pangdam IM, Kapolres Bireuen harus di isolasi mandiri untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Penulis : Muhammad Adam, Muji Al-furqan
(Mahasiswa Ilmu Hukum, Universitas Malikussaleh)
Isi tulisan ini sepenuhnya tanggung jawab penulis
Komentar