Nanggroe.net | Langsa – Dalam rangka percepatan pembangunan Aceh perlu dilakukan perencanaan ekonomi Aceh tahun 2021 secara sinergis dan terintegrasi. Kondisi pembangunan ekonomi Aceh relatif rendah jika dibandingkan dengan beberapa Provinsi di Sumatera dan Nasional.
Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang rendah, tingkat kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi, terjadi capital output flows dengan defisit neraca perdagangan antar daerah serta minimnya investasi dan peran swasta dalam pembangunan Aceh.
Pada tahun 2019 perekonomian Aceh dan beberapa indikator sosial ekonomi mulai tumbuh secara signifikan. Kebijakan pembangunan agroindustri yang mengarah pada peningkatan nilai tambah produk pertanian dengan pemanfaatan teknologi 4.0 sejak dari hulu sampai ke hilir.
Dalam rangka mempercepat pembangunan Aceh, perlu dilakukan perencanaan ekonomi Aceh tahun 2021 secara sinergis dan terintegrasi. Tujuan dari acara ini adalah untuk :
(1) menciptakan kesepahaman dan solusi peningkatan pertumbuhan ekonomi serta intervensi strategis untuk penyelesaian berbagai kendala guna meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan Aceh yang dilandasi oleh Evidence Based Planning, (2) memperoleh masukan/rekomendasi kebijakan strategis Pemerintah Aceh dalam menghadapi Peluang dan Tantangan Percepatan Pembangunan Ekonomi Acehdi Era 4.0.
Baca juga :
Menyoroti Persoalan Penerapan Syariat Islam di Aceh Setelah Dua Dekade
Selain itu, pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada dasarnya merupakan suatu hal yang sangat penting, sebab sumber daya manusia merupakan pembangunan manusia sebagai subyek (human capital), obyek (human resources), dan penikmat pembangunan, yang mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak dalam kandungan sampai dengan akhir hidupnya.
Manusia, untuk selanjutnya disebut sebagai penduduk, dan sesuai dengan kepentingannya dibedakan atas jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), kelompok umur (anak, remaja, pemuda, usia produktif, usia reproduktif, dan usia lanjut), serta kelompok miskin dan rentan. Dimensi pembangunan SDM dapat dilihat dari tiga aspek utama, yaitu kualitas, kuantitas, dan mobilitas penduduk. Kualitas penduduk tercermin dari tingkat kesejahteraan penduduk yaitu tingkat kesehatan dan gizi, pendidikan, produktivitas, dan akhlak mulia, menuju kepada pencapaian kesejahteraan sosial yang baik.
Kuantitas penduduk dikaitkan dengan jumlah dan laju pertumbuhannya. Sedangkan mobilitas penduduk merupakan refleksi dari perpindahan dan persebaran penduduk, yang merespon pembangunan ekonomi wilayah.
Dalam hal ini Hanafi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Langsa Prodi Hukum Ekonomi Syariah, dalam program Kuliah Pegabdian Masyarakat (KPM) tahun 2021 ia mengatakan bahwa “Pencapaian pembangunan di Aceh hendaknya dimulai dari kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya, sebab sumber daya manusia merupakan modal utama demi kemajuan yang akan kita inginkan, jika suatu daerah ingin percepatan pembangunan semprna maka di iringi dengan kualitas manusia yang dimiliki”.
Selanjutnya masalah dan tantangan lainnya dalam pembangunan adalah masih rendahnya kesejahteraan dan perlindungan anak, masih perlu ditingkatkannya partisipasi pemuda dalam pembangunan, masih rendahnya budaya dan prestasi olahraga, serta masih banyaknya permasalahan sosial akibat dari krisis, konflik sosial, bencana alam, dan gejala disintegrasi sosial.
Penulis : Hanafi mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah IAIN Langsa
Komentar