Otentikasi berbasis kata sandi atau password awalnya dirancang untuk karyawan, bukan untuk konsumen atau klien.
Saat ini, di zaman pembaca sidik jari dan pengenalan wajah, kata sandi menjadi faktor kunci dalam tingkat retensi pelanggan yang buruk.
Dalam hal keamanan dunia maya, manajemen kata sandi yang lemah adalah pusat ekosistem kriminal. Kata sandi sulit untuk diamankan dan sebagian besar pelanggaran dunia maya berasal dari kata sandi yang lemah atau dicuri.
Kata sandi pun diprediksi akan segera punah. Berikut empat alasannya:
1. Otentikasi Tanpa Kata Sandi
Otentikasi adalah titik masuk ke layanan online. Otentikasi tanpa kata sandi mereplikasi bagaimana orang di dunia nyata mengenali satu sama lain dengan menggunakan teknik seperti biometrik.
Dalam waktu dekat pengguna akan dapat mengautentikasi ke platform apapun melalui perangkat yang selalu dibawa ke mana saja.
2. Keamanan Lebih Kuat Tanpa Kata Sandi
Solusi tanpa kata sandi tidak memerlukan informasi pribadi untuk disimpan atau dikirim melalu internet, maka dari itu risiko penipuan online dan pencurian identitas tentu akan sangat berkurang.
Selain itu, sebagian besar otentikasi tanpa kata sandi memanfaatkan dua faktor otentikasi yang berbeda yang akan memberikan jaminan keamanan yang lebih kuat daripada satu kata sandi.
3. Interoperabilitas yang Ditingkatkan
Interoperabilitas memungkinkan pengguna baru untuk mengakses layanan tertentu, sehingga transaksi lebih luas dan layanan digital menawarkan cara-cara baru dalam bertransaksi.
Otentikasi tanpa kata sandi memfasilitasi kepatuhan dengan peraturan internasional semacam itu, yang merupakan kunci untuk memperluas bisnis digital di berbagai wilayah
4. Mengurangi Biaya
Bedasarkan survei terbaru, karyawan menghabiskan lebih dari 10 jam setiap tahun mengelola kata sandi mereka.
Dilihat risiko siber global, 4 dari 5 pelanggaran melibatkan kata sandi yang lemah. Biaya rata-rata setiap pelanggaran adalah USD 3,92 juta.
Sumber | liputan6.com
Komentar