Harga Komoditas Petani Turun Di Aceh Ini Harapan BEM FP UNIMAL Kepada Pemerintah Aceh Dan Disperindag

Nanggroe.net, Aceh Utara | Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (BEM-FP Unimal) meminta Pemerintah Aceh dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, agar dapat mengatasi masalah terkait menurunnya harga jual komoditas pertanian dan perikanan di tengah mewabahnya pandemi virus corona atau yang lebih dikenal dengan Covid-19.

Ketua BEM-FP Unimal, Muhaimin Syukur menyebutkan bahwa sektor pertanian memiliki peran sentral dalam menunjang kehidupan sehari-hari masyarakat. Menjamin harga komoditas pertanian tetap stabil sama dengan menjamin kehidupan rakyat Aceh.

Muhaimin melanjutkan, “Akhir-akhir ini telah terjadi penurunan harga jual komoditas pertanian, bahkan beberapa di antaranya mengalami penurunan drastis. Salah satu contohnya adalah yang terjadi di Aceh Utara pada (7/4/2020).

Pinang yang semula harganya bisa mencapai Rp.15.000/kg sekarang turun menjadi sekitar Rp.7.000/kg.

Adapun komoditas lain seperti kopi dan kakao juga mengalami hal yang sama, kopi yang dulunya di beli dengan harga Rp.11.000/bambu kini turun menjadi Rp.8.000/bambu dan kakao yang harga normalnya sekitar Rp.25.000/kg kini telah turun menjadi Rp.20.000/kg. Dan Kabupaten Bener Meriah Harga Tomat yang harga Normalnya 7000/Kg kini telah turun dengan Harga 1.000/KG”

Tak sampai disitu, kasus turunnya harga jual juga terjadi di kalangan para petani tambak seperti yang terjadi di Aceh Barat, udang vaname yang biasanya di jual dengan harga mencapai Rp.105.000/kg kini turun drastis di kisaran angka Rp.80.000/kg. Tentu saja hal ini dapat mengakibatkan petani tambak terancam gulung tikar.

Padahal berdasarkan data yang diperoleh, penduduk Aceh mencapai sekitar 5,3 juta jiwa dan mayoritasnya berprofesi sebagai petani. ini artinya kebutuhan petani akan terjaminnya harga jual komoditas pertanian sangat di perlukan. Maka sangat disayangkan apabila kondisi ini terus berlanjut yang tentunya akan mengakibatkan kerugian bagi petani.

Kami atas nama BEM-FP Unimal meminta Pemerintah Aceh dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh agar segera turun tangan untuk mencarikan solusi terkait permasalahan tersebut. Besar harapan kami agar solusi yang diberikan kiranya benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat di tengah mewabahnya pandemi Covid-19.(Ujarnya)

Mengingat pemerintah adalah tumpuan masyarakat, maka sudah sepatutnya pemerintah memperhatikan masyarakat dengan cara menawarkan solusi yang tepat terkait permasalahan ini, agar para petani tidak lagi resah dan enggan untuk melakukan aktivitas usaha taninya.(Tegasnya)

Komentar