Warga Kuala Tanjung Dobrak Harga Pembebasan Lahan Pelabuhan Internasional

SUMUT, Nanggroe.net | Masyarakat Desa Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara yang terdiri dari 6 Dusun gelar musyawarah dan deklarasi harga pembebasan lahan untuk pembangunan pelabuhan internasional, pada Sabtu (08/02/2020).

Acara tersebut berlangsung pukul 20.30 sampai 23.40 WIB, Juga dalam musyawarah Akbar tersebut, masyarakat enggan memberikan harga soal bangunan mereka.

“Perlu kami sampaikan bahwa didalam deklarasi harga nanti tidak kami sampaikan, kenapa? Karena semua bangunan yang ada di Desa kuala Tanjung beda-beda pak, jadi tidak bisa kita jadikan 1 harga”. Kata Darwin (45 Th) selaku ketua tim apraisial terpilih.

Muswarah yang digelar di lapangan terbuka tersebut, Darwin menekankan, masyarakat tetap mengawal proses pengkajian harga tanah yang di lakukan oleh pihak pemerintah nantinya.

Dalam pertemuan Akbar 6 dusun itu, Dilangsungkan juga agenda pengumuman hasil penilaian tim kaji Forum Solidaritas Masyarakat Pemilik Lahan yang terkena proses Pelabuhan Indonesia (Pelindo)

“Harga Pemukiman Sebesar 3,5 Juta PerMeter, apa dasarnya 3,5 juta permeter? Kita lihat transaksi terakhir di daerah kita, yakni dilakukan oleh PT KAI, harga tertinggi mereka 2,8 juta pada saat itu permeter, iri sudah 4-5 tahun yang lalu” Pungkas Darwin,

“Setuju!” teriak serentak oleh masyarakat peserta musyawarah dan deklarasi harga

Tambahnya, wajar adanya kenaikan 200 Ribu per tahun. “Berarti 200 ribu dikali 4 tahun, ditambah dengan 2 juta 700 maka kita ikrarkanlah menjadi 3 juta 500 permeter”. Jelasnya

Masyarakat kembali menegaskan, kalau pihak Pelindo mau membeli maka itulah yang mereka jual. “Harganya segini, gitu, bukan kita yang nyodorkan lahan kita ke mereka, tidak”. Ucapnya

Selanjutnya mereka juga menyepakati, untuk harga lahan pertanian seharga1,2 juta permeter nya

Selain itu, tokoh masyarakat Kuala Tanjung menyimpulkan kebijakan pemerintah saat ini soal lahan mereka

“Karena kebobrokan sikap pemerintah untuk menyikapi dalam menentukan keadilan untuk masyarakat. Masyarakat harus bersatu untuk mendukung dan atas kepercayaan masyarakat kepada forum untuk melaksanakan pendobrakan harga ke pihak Pelindo dan pemerintah” Tandas Ahmad Mutiara

Dapat disimpulkan rapat masyarakat kuala Tanjung yang terkena proyek Pelindo, Dari Hasil tim Aprisional forum bahwa harga pemukiman Rp 3.500.000/m berdasarkan harga transaksi terakhir setara dengan pjka. Harga pertanian 1.200.000/m lain tanaman keras.

(Laporan Arwan)

Komentar